Jangan Bermimpi Ternak Murai Batu Sebulan Langsung Panen

Jangan Bermimpi Ternak Murai Batu Sebulan Langsung Panen
Jangan Bermimpi Ternak Murai Batu Sebulan Langsung Panen
Sebagai pemula saya merasakan betapa susahnya menangkarkan burung murai batu, sesuai karakter yang di miliki burung ini petarung, teritorial (menguasai wilayah kekuasaannya), sehingga jika berhadapan dengan burung sejenisnya walaupun itu betina tetap akan di usir dan di aniaya hingga tewas.

Pantas saja harganya di atas Rp1 juta walaupun minus atau cacat tetap dihargai. Apalagi burung lapangan yang memiliki status juara harganya bisa di atas Rp100jt. Saya sendiri sebagai pemula memilih merawat sejak anakan (trotolan) untuk mempelajari karakternya, pada awalnya saya membeli 1 ekor betina karena memang sengaja untuk di ternak maka saya memilih yang bagus walaupun harganya mahal untuk ukuran murai betina.

Pada umur 8 bulan sudah terlihat angkut bahan sarang dan bertelur, karena pejantannya tidak mau mengawini maka telor tidak menetas (zonk). Disinilah tahap awal bagian paling susah ketika penjodohan, menyamakan birahi antara jantan dan betina, jika salahsatu birahi misalnya jantannya sedangkan pasangannya betina belum birahi maka akan terjadi KDRT.


Jika Betina yang birahi maka dia akan galak juga pada pejantannya selalu mengejar, jika jantanya tidak mau mengalah maka salah satu akan tewas. Maka solusinya saya pisah dulu di sangkar kotak sedangkan betinanya tetap di kandang ternak.

Barulah setelah mabung pertama sekitar usia 1 tahunan akhirnya burung murai betina yang saya rawat tadi bertelur lagi dan menetas 4 perdana walaupun akhirnya hanya 1 yang hidup, setidaknya saya berhasil dan semoga selanjutnya rutin beranak pinak mengahsilkan trotolan dengan nama ring AAMBAF_BDG.
Advertisement
Previous
This Is The Oldest Page